Tentang Entropolitan


Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh...
Salam Kenal....

Entropolitan “saat ini” bukan sebuah lembaga. Entropolitan hanyalah seorang pembelajar yang ingin terus menambah “ilmu” tanpa harus meninggalkan aktifitas utamanya untuk bermimpi. Entropolitan tidak “gila” dengan aksi, namun Entropolitan percaya bahwa segala sesuatu termasuk mimpi tanpa adanya aksi adalah jalan pintas menuju ke jurang prasangka.

Entropolitan sungguh tidak ingin jatuh ke dalam jurang prasangka yang sepertinya tidak akan pernah diketahui dasarnya kecuali hanya angan-angan kosong belaka. Karenanya, ketika sedang memikirkan sesuatu, Entropolitan lalu  mengambil sesuatu dan kemudian melakukan sesuatu. Setelah itu….

Dengan diiringi doa dan panjatan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, muncul-lah Blog ini untuk memenuhi kebutuhan Entropolitan atas pengetahuan yang nantinya “semoga” mampu ber-“evolusi” menjadi “ilmu” yang bermanfaat bagi Entropolitan

Hadirnya blog ini diharapkan dapat mempermudah interaksi Entropolitan ~sebagai seorang pembelajar~ dengan dunia, baik yang maya maupun yang nyata, baik di masa kini maupun di masa-masa mendatang. Selain itu Entropolitan juga sangat berharap, blog ini mampu menjadi sarana yang efektif bagi Entropolitan untuk coba berbagi ~meski tidak mungkin banyak~ dengan siapapun yang berkunjung ke blog ini.

Ada yang pernah mengatakan kepada Entropolitan bahwa butiran-butiran beras sebelum menjadi nasi harus terlebih dulu “dipususi” agar rasa nasinya lebih sedap ketika disantap.

Entropolitan sungguh tertarik dengan terminologi “dipususi”, dimana kata itu merupakan kata kerja dalam bahasa Jawa (ndak tahu kata kerja pasif atau aktif), yang menjelaskan suatu kegiatan membersihkan butiran-butiran beras dengan cara menaruh butiran-butiran beras dalam suatu wadah yang diisi air. Butiran-butiran beras dalam wadah itu diaduk hingga debu-debu yang menempel pada butiran-butiran beras terlarut ke dalam air, kemudian air yang telah bercampur debu serta kotoran dibuang. Proses pengadukan dan pelarutan lalu diakhiri dengan pembuangan air yang telah tercampur dengan debu dan kotoran, dilakukan secara berulang-ulang hingga didapatkan butiran beras yang bersih dan siap dimasak.

Sungguh menarik. Khususnya dari sudut pandang subyektif Entropolitan saat ini. Apalagi ditambah penjelasan Kawan Entropolitan yang mengatakan bahwa, selama proses “dipususi” setiap butiran-butiran beras di dalam wadah sesungguhnya saling membersihkan antara satu dengan lainnya. Butiran-butiran beras itu ketika diaduk dalam wadah saling berinteraksi antara satu dengan lainnya, bersinggungan antara satu dengan lainnya, dan bahkan saling berbenturan ~terkadang dengan sangat keras~ antara satu dengan lainnya. Namun ternyata, proses seperti itu justru mampu melepaskan debu-debu dan kotoran yang menempel pada butiran-butiran beras, hingga air dalam wadah melarutkan debu-debu dan kotoran, kemudian masing-masing butiran beras itu menjadi bersih lalu siap dimasak untuk dijadikan santapan yang mendekati sempurna dalam rasa maupun tampilannya.

Entropolitan ~sebagai seorang pembelajar~ memikirkan sesuatu dari penjelasan Kawan Entropolitan, berusaha mengambil pelajaran dari penjelasan Kawan Entropolitan, lalu menyadari bahwa apa yang ada dalam diri Entropolitan masih jauh dari sempurna, baik dari segi rasa maupun penampilan. Karenanya dalam kesempatan ini, Entropolitan membuka diri untuk mendapatkan berbagai macam saran dan kritik seiring aktifitas Entropolitan dalam melakukan sesuatu melalui blog ini. “Semoga kita senantiasa mampu saling membersihkan diri terutama dari prasangka-prasangka yang semakin menjerumuskan Bangsa Indonesia kedalam jurang kehacuran tanpa dasar”.

“Lho… kok bangsa Indonesia…?? Apa hubunganya?”

Maaf…  mungkin memang tidak ada kaitannya ~hanya ngelantur~. Yang pasti saat ini Entropolitan hidup dan bertempat tinggal di Indonesia. Dan sekian dulu, harap maklum….

Entropolitan lebih baik undur diri, masih banyak halaman lain yang belum sempat diisi…

Sekali lagi... Salam Kenal dari kami... Entropolitan...
 
K O L E K S I    P H O T O
     
   
 
ENTROPOLITAN ®